Sinopsis Film The Village (2004) - Sebuah Pelarian dari Dunia Nyata


Sebuah desa yang tenang di abad 17 terusik dengan adanya sesosok makhluk pemakan daging ternak. Para penduduk desa yang ketakutan memberlakukan larangan bahwasanya tidak ada penduduk yang boleh keluar dari desa tersebut untuk menghindari korban jatuh. Namun disaat genting, seorang pemuda penduduk desa jatuh ditikam oleh temannya sendiri, menyebabkannya infeksi sehingga memerlukan obat dari kota. Kekasih pemuda tersebut yang buta mengajukan dirinya untuk melintasi area perbatasan yang berbahaya untuk mencarikan obat sang kekasih. Berhasilkah si gadis sampai ke kota dan menyelamatkan pria yang dicintainya? Kisah penuh kejutan dan plot twist khas M. Night Shyamalan hadir kembali dalam film The Village.



Pemain:
Bryce Dallas Howard sebagai Ivy Elizabeth Walker
Joaquin Phoenix sebagai Lucius Hunt
Adrien Brody sebagai Noah Percy



SPOILER ALERT!


Ada sebuah desa ditengah-tengah hutan belantara. Desa tersebut hanya dihuni sedikit keluarga. Tertulis di sebuah batu nisan tahun 1897, menggambarkan tahun kejadian di cerita ini. Para penduduk desa amatlah sederhana, dengan mata pencaharian utama sebagai petani. Karena lokasi yang terisolir, para penduduknya tidak ada yang pernah ke kota. Mereka hidup sepanjang waktu disana. Desa tersebut diketuai oleh Tuan Walker, seorang tetua di desa tersebut. Tuan Walker dibantu oleh beberapa tetua-tetua lainnya yang membentuk semacam kabinet bersama. Merekalah yang memutuskan segala hal didesa tersebut. 
Meskipun terisolir, namun para penduduk tidak pernah penasaran akan apa yang terjadi di luar desa mereka. Hal ini dikarenakan disekeliling desa mereka terdapat hutan rimba yang tidak pernah ditembus. Tidak ada yang berani memasuki hutan tersebut karena rumor yang beredar menceritakan ada semacam makhluk yang-tidak-boleh-dibicarakan berkeliaran didalam sana. Makhluk tersebut memangsa hewan ternak dan terkadang berkeliaran diperbatasan desa. Makhluk tersebut sangat suka dengan warna-warna merah, sehingga para penduduk desa tidak ada yang memakai warna merah. Bahkan apabila ada bunga bewarna merah yang tumbuh disekitar rumah, maka sang pemilik rumah akan buru-buru menguburnya. Konon warna merah dapat mengundang sang monster datang. 

Suatu hari, ada seekor hewan ternak yang mati dikuliti. Para penduduk berkerumun melihatnya dan mulai timbul bisik-bisik bahwa si monster telah kembali untuk meneror penduduk desa. Para tetua pun mengadakan rapat yang hasilnya ialah para penduduk dilarang berpergian keluar desa untuk hal apapun dan perbatasan desa akan dijaga lebih ketat. 


Teror monster tidak menghentikan seorang pemuda desa bernama Lucius untuk pergi ke kota mencari obat-obatan. Dia bersikukuh bahwa si monster tidak akan menyerangnya karena dia berpergian untuk mencari obat bagi orang sakit (pada adegan awal ada seorang anak yang jatuh sakit lalu meninggal karena kekurangan obat-obatan). Namun para tetua tidak mengizinkannya pergi. Esok harinya, ditemukan satu bangkai hewan mati dikuliti. 



Lucius, meskipun dia seorang pemuda yang jarang bicara, amat disukai oleh salah satu gadis anak dari tetua desa. Namun sayang, Lucius menolak cinta gadis tersebut.


Adegan beralih ke hari esoknya dimana diperkenalkan tokoh utama film ini. Ialah Noah Percy, pemuda dengan gangguan kejiwaan yang menyebabkannya memiliki sifat kekanak-kanakan, dan Ivy Walker, gadis buta yang sangat dewasa. Kedua sahabat ini saling melengkapi satu-sama lain, lebih mirip seperti kakak-adik dimana Ivy sebagai kakaknya dan Noah sebagai adiknya. Diluar persahabatan mereka, Noah memendam rasa pada Ivy. Namun Ivy terlanjur mencintai Lucius yang nampaknya Lucius pun mencintai Ivy juga. 



Lucius bertekad kembali ke kota dan mendatangi dewan sekali lagi. Dia memohon untuk diizinkan memasuki hutan terlarang karena yakin makhluk-makhluk didalam sana tidak akan menyakiti siapapun asalkan niat mereka melewati hutan tersebut baik. Lagi-lagi dewan tidak mengizinkan. Malam harinya, ibu Lucius menceritakan hal-hal buruk yang ada di kota. Paman Lucius dulu mati dirampok di kota dan ibunya tidak ingin Lucius mengalami hal yang sama. Lucius menjadi sedih. 


Esok paginya, Lucius berjalan-jalan disekitar perbatasan. Karena rasa penasaran, dia pun berjalan masuk kedalam hutan dan menemukan tanaman berbunga merah. Lucius memandanginya dan tiba-tiba sesosok makhluk berjubah merah Nampak melintas tak jauh dari tempatnya. Lucius kaget dan keluar dari hutan dengan deg-degan. 



Malam harinya, Lucius bertemu dengan Ivy yang sedang bermain-main dengan Noah. Ivy menceritakan bahwa kakaknya, Kitty, akan segera menikah. Kitty adalah gadis yang cintanya ditolak oleh Lucius sebelumnya. 


 Malam itu pula penjaga perbatasan melihat sesosok makhluk berjubah merah melintasi hutan menuju desa. Tahu bahwa makhluk tersebut muncul, si penjaga membunyikan lonceng yang membuat penduduk desa panik. Mereka langsung lari masuk kedalam rumah dan mengunci diri kedalam bunker. Disaat yang tepat, Lucius datang kembali menyelamatkan Ivy yang bersikukuh menunggu diluar hingga Lucius datang menyelamatkannya. Si makhluk menggariskan garis merah didepan pintu rumah Ivy. 



Garis merah tersebut menandakan kalau si makhluk merasa terganggu dengan penduduk desa. Pada rapat dewan, Lucius meminta maaf karena dialah penyebab kemarahan si monster. Dia mengakui telah memasuki hutan terlarang dan memetik bunga merah yang dia temukan disana. 


 Pesta pernikahan Kitty tidak lama kemudian dilangsungkan. Pesta dirayakan dengan amat meriah dan dihadiri semua penduduk desa. Sayangnya saat malam tiba, dua orang anak mengaku melihat makhluk yang tidak boleh dibicarakan. Mereka mengaku kalau makhluk tersebut ingin para penduduk pergi dari hutan itu. Para penduduk pun keluar dari gedung pernikahan dan menemukan beberapa hewan telah mati dikuliti. 




Karena tidak bisa tidur, Ivy keluar rumah dan menemukan Lucius duduk diberanda rumahnya. Lucius dan Ivy ngobrol mengenai makhluk yang menerobos perbatasan desa mereka. Obrolan mereka menjurus pada pengungkapan cinta Ivy dan Lucius. Mereka berjanji untuk menikah. Esok paginya, semua penduduk desa telah mendengar kabar rencana pernikahan mereka berdua. 




Tidak terkecuali dengan Noah. Esoknya Noah langsung menemui Lucius. Dengan menangis Noah menusuk Lucius hingga tidak sadarkan diri. Noah tidak rela Ivynya direbut orang lain!
Noah langsung meninggalkan Lucius yang bersimbah darah sambil menangis. Dia kembali ke rumahnya. Orang tuanya kaget dengan Noah yang tangannya berlumuran darah. 

Ivy yang mendengar mengenai kabar Noah bersimbah darah langsung pergi mencari Lucius. Betapa sedihnya dia menemukan Lucius pingsan. 

Noah akhirnya dikurung kedalam sebuah ruangan. Ivy langsung mendatanginya dan menamparnya. Noah tidak membalas dan hanya menangis. 


 Karena obat-obatan yang kurang di desa tersebut, Ivy meminta izin dewan untuk pergi ke kota mencari obat-obatan untuk Lucius. Dia memohon-mohon untuk diizinkan. Apabila dia tidak pergi, maka Lucius yang kritis bisa mati infeksi. 

Para tetua nampaknya tidak memiliki pilihan lain selain mengizinkan Ivy, meskipun mereka telah berjanji tidak akan pernah keluar dari desa tersebut. 

Sebelum melaksanakan tugasnya, Ivy dibimbing oleh ayahnya ke sebuah gudang terkunci. Ayahnya berpesan agar Ivy tidak berteriak oleh apapun yang ada didalam gudang tersebut. 

Esoknya Ivy langsung berkemas dan pergi kedalam hutan. Dia ditemani oleh 2 orang pemuda yang hanya akan mengantarkannya sampai setengah jalan saja. Selebihnya Ivy sendiri yang harus meneruskan perjalanan. 


Adegan kembali ke Ivy dan ayahnya yang sedang memasuki gudang. Ternyata didalam gudang tersebut terdapat kostum mirip si monster yang tidak boleh dibicarakan. Sontak Ivy terkejut akan hal ini. Ayahnya memberitahunya bahwa makhluk tersebut hanya buatan manusia. Kostum tersebut digunakan oleh para tetua untuk menakut-nakuti penduduk desa agar tidak keluar dari sana. 

Setelah memberitahu Ivy kebenaran mengenai makhluk tersebut – yang mana makhluk tersebut hanyalah buatan manusia saja – ayah Ivy langsung memberitahukan ke para tetua lainnya. Tetua lainnya ada yang tidak setuju dengan keputusan Tuan Walker tersebut. Namun apa daya, kebenaran harus diungkapkan untuk menyelamatkan nyawa Lucius. Tidak akan ada yang akan menyakiti Ivy selama di perjalanan, karena makhluk tersebut hanyalah mitos belaka. Ivy pun berani melangkah ke dalam hutan sendirian. 



Ivy meneruskan perjalanan sendirian. Namun ditengah-tengah jalan dia terperosok kedalam lubang yang lumayan dalam, yang menganga di tengah-tengah jalan. Dengan bersusah payah Ivy merangkak naik keatas lagi. Dengan tertatih-tatih, Ivy tersandung pohon besar tumbang didekat lubang itu. Dengan merabanya Ivy jadi tahu lokasi lubang dekat sekali dengan pohon tumbang. Semoga Ivy tidak terperosok lagi kedalam sana. 


Saat meneruskan perjalanan lagi, Ivy merasa dikejar oleh sosok makhluk berjubah merah. Dan benar saja ternyata si monster mengikutinya! Ivy benar-benar ketakutan. Dia yakin makhluk itu hanya imajinasinya saja. Namun ternyata makhluk itu mengejar dan menghantam Ivy. Ivy dengan meraba-raba jalan berlari menjauh. Makhluk itu tetap mengejarnya!



Sampailah Ivy pada batang pohon tumbang. Ivy berhenti dan merentangkan tangannya, mengundang makhluk itu untuk datang. Si monster berlari kearahnya dengan kecepatan penuh dan tiba-tiba Ivy berbalik arah. Si makhluk terpeleset dan masuk kedalam lubang yang dalam!




Kembali ke desa, ibu Noah tidak menemukan anaknya sama sekali. Betapa terkejutnya dia ketika lubang tempat dia menyimpan salah satu kostum monster terbongkar dan isinya telah menghilang! Ternyata Noah telah mengambilnya untuk dikenakannya mengejar Ivy. Ibu Noah menangis tersedu-sedu akan nasib anaknya tersebut. 


Dan benarlah Noah yang terperosok kedalam lubang! Duh….


Sementara itu Ivy langsung melanjutkan perjalanan kembali. Sampailah dia pada sebuah tembok yang membatasi hutan dengan dunia luar. Dia pun memanjat hutan tersebut dan….

Ayah Ivy dan ibu Lucius membuka sebuah kotak yang berisi foto. Disana terdapat foto modern para tetua. Narator di film mengungkapkan bahwasanya masing-masing dari tetua memiliki masa kelam dengan dunia modern. Ada yang saudaranya dibunuh, ada yang dirampok, dan lain sebagainya. Berbagai pengalaman pahit yang mereka terima membuat mereka memutuskan untuk menjauhi dunia modern dan membentuk dunia sendiri didalam hutan Covington. Mereka berbohong soal dunia modern yang ada di kota dan hanya menceritakan hal-hal buruk saja yang terjadi didalam kota. Hutan Covington adalah suaka margasatwa yang dikelola oleh keluarga Walker – keluarga Ivy sendiri – yang amat sangat kaya.  


Seorang polisi hutan sedang berpatroli mengelilingi perbatasan dengan mobilnya dan menemukan Ivy yang baru melompat dari atas pagar. Si polisi hutan bertanya darimana asal Ivy. Ivy dengan polosnya menjawab kalau dia tinggal didalam hutan tersebut. si polisi bingung karena selama ini hutan tersebut tertutup – tidak boeh dimasuki siapapun. 


Ivy yang mengira dirinya telah sampai dikota menyerahkan resep obat pada si polisi dan memintanya mencarikan obat-obatan tersebut. Si polisi yang kasihan pada Ivy (sekaligus bingung) meminta Ivy menunggu dia sembari dia akan ke pos mengambil obat-obatan yang ada disana. 


Dengan bantuan si polisi hutan yang bernama Kevin itu, Ivy dapat kembali memasuki hutan dan membawa obat-obatan. 

Kepulangan Ivy langsung disambut oleh para penduduk desa. Dikabarkan bahwa dalam perjalanan Ivy diserang oleh si monster namun berhasil membunuhnya. Ibu Noah yang mendengarnya langsung menangis. Para tetua tahu kalau monster yang mati itu adalah Noah. Namun para tetua akan mengumumkan kematian Noah dengan cara lain, yaitu bahwa Noah dibunuh oleh si monster. Hal tersebut akan menutupi fakta bahwa mereka hidup dimasa modern. Para tetua setuju dengan usulan ini.





Ivy yang buta tidak sadar diwaktu mana dia berada. Dia hanya tahu dia telah kembali dari kota dan membawa obat-obatan untuk menyalamatkan kekasihnya, Lucius. 


TAMAT

Komentar