Pengalaman Mengikuti TOEFL iBT Special Home Edition


Halo telah lama sekali saya tidak posting tulisan di blog ini. Meski saya sedang selo-selonya karena pandemi, saya masih saja malas untuk menulis. Kepikiran sih mau menulis resensi novel atau ringkasan film, namun kok rasa malas menggerogoti tubuh ini ya. Huhu. Karena barusan saya menerima email penolakan dari sebuah beasiswa, maka saya ke-trigger untuk menulis postingan ini, untuk melupakan rasa sakit hati yang hinggap. Wkwkw. Let’s check it out!


TOEFL iBT adalah tes kemampuan berbahasa Inggris yang sama populernya dengan IELTS. Dengan nilai TOEFL iBT ini, para test-taker dapat mendaftar sekolah ke universitas-universitas di Amerika Serikat dan Kanada. Sama dengan IELTS, materi yang diujikan meliputi Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Meski sama, namun TOEFL iBT hanya dapat dikerjakan menggunakan komputer yang terkoneksi internet; sedangkan IELTS (meski sekarang sudah banyak yang menawarkan IELTS by computer) masih dapat dikerjakan via paper-based. 



Mungkin banyak yang bertanya-tanya, sulit manakah, TOEFL iBT atau IELTS? Jawabannya ialah semua sama, sama-sama sulit maksudnya hehe. Namun saya sarankan untuk mengambil tes sesuai dengan universitas atau negara tujuan anda akan melanjutkan studi. Misal anda ingin melanjutkan studi ke Inggris, Irlandia, atau Australia, maka IELTS lebih disarankan. Sedangkan apabila anda ingin lanjut studi ke Amerika Serikat atau Kanada, maka TOEFL iBT lebih baik yang diambil. Namun secara umum, IELTS menjadi andalan para calon mahasiswa karena lebih mudah dijangkau (ada banyak institusi yang menawarkan IELTS tes berikut dengan les persiapannya) dan lebih banyak website yang menyediakan latihan-latihan soalnya. Untuk rentang harganya, baik TOEFL iBT maupun IELTS sama-sama 3 juta rupiah. Jadi, persiapkan diri anda sebelum tes apabila tidak mau uang jutaan tersia-siakan. Hehe. 

TOEFL iBT merupakan produk dari ETS yang berpusat di Amerika Serikat. ETS ini selain menawarkan tes iBT juga menawarkan tes GRE (Graduate Report Examination) dan tes GMAT. Di Yogyakarta tempat saya tinggal, tes iBT setahu saya hanya ditawarkan di IONs dan Universitas Islam Indonesia. Untuk waktu pengumuman hasil tesnya sekitar 2 hingga 4 minggu lamanya. Saya sendiri menerima pengumuman skornya tanggal 21 Oktober, sedangkan tes IBTnya ialah tanggal 28 September, jadi kurag lebih 3 mingguan baru keluar. Khusus di postingan ini, saya akan menceritakan pengalaman tes iBT di rumah dengan paket khusus iBT Special Home Edition yang ditawarkan oleh ETS untuk memfasilitasi tes-tes sebelumnya yang tidak bisa dilakukan karena pandemi. 

Tidak seperti tes yang diadakan di test-center, iBT Special Home Edition dilakukan di rumah masing-masing dengan komputer dan jaringan masing-masing pula. Ada spesifikasi khusus untuk masing-masing perangkat, baik komputer windows maupun mac dapat menggunakannya, dan untuk lebih jelasnya silakan ke website ETS langsung. Lalu bagaimana dengan sistem pengawasannya kalau begitu? Well, ETS telah bekerjasama dengan ProctorU untuk melakukan pengawasan. Jadi mau tidak mau komputer atau laptop yang akan kita gunakan harus diinstal dengan ProctorU. Langkah-langkah penginstalan dan aplikasi yang akan diinstal bisa di cek disini. Selama tes kita juga boleh menyediakan coret-coretan, namun coret-coretan ini harus berupa papan whiteboard yang dapat dihapus (boleh selain whiteboard asal tulisan di coret-coretan tadi dapat dihapus). Jangan sampai seperti saya yang dengan pedenya hanya menyediakan kertas biasa sehingga harus kelabakan mencari whiteboard sebelum tes dimulai; untung saya tes di ruang kelas kosong jadi papan tulisnya saya jadikan whiteboard pribadi. Hehe. Karena iBT banyak menguji kemampuan listening, maka coret-coretan ini sangat perlu diadakan ya #tips. Nanti setelah tes selesai, coret-coretan anda wajib dihapus dan ditunjukkan ke pengawas melalui kamera webcam laptop/komputer sebelum anda diizinkan untuk keluar dari aplikasi tes. ProctorU ini orang beneran ya yang mengawasi, bukan robot. Jadi apabila anda mendapat kendala jaringan saat tes, anda dapat langsung berkonsultasi langsung dengan si pengawas (meski kita tidak dapat melihat wajah mereka, namun mereka dapat melihat dan mendengarkan kita). Secara keseluruhan, asal jaringan internet anda lancar (saya pakai teathring hotspot hape karena ProctorU tidak mau menyambung ke jaringan wifi umum >.< (alhamdulillah berjalan lancar, makasih indosat) dan laptop/komputer anda tidak ngadat maupun mati listrik, maka tes dapat berlansung lancar tanpa hambatan. 

Sebelum Tes 

Persiapkan diri anda dan perangkat laptop anda beberapa menit sebelum tes. Pastikan anda berada di ruangan seorang diri dan meja tempat device anda lega dari segala barang. Meja hanya boleh digunakan untuk meletakkan laptop dan coret-coretan, minum dan headset tidak boleh digunakan. Listening akan diputar melalui speaker computer/laptop dan headset tidak boleh digunakan SAMA SEKALI. Jadi pastikan speaker anda jernih kalau tidak mau listeningnya terdengar kemresek. Selain itu, tetap siapkan identitas diri dan juga cermin kecil untuk digunakan menunjukkan ke pengawas kalau laptop anda aman dari semua perangkat yang tidak diinginkan. Lebih lanjutnya bisa dilihat ke video ini ya. 


Sebelum tes berlangsung, kita harus login terlebih dahulu ke website ProctorU karena link untuk masuk ke tes TOEFL iBT berada disana. Nanti di akun tersebut kita dapat mengetes perangkat laptop/komputer serta kualitas jaringan kita. Darimana akun ProctorU ini didapatkan? Well, dari saat pendaftaran iBT di awal. Untuk pendaftaran saya kurang tahu bagaimana langkahnya karena saya sendiri didaftarkan oleh sponsor saya. Namun ketentuan registrasinya dapat dilihat disini

Saat waktu yang terjadwal telah tiba, website otomatis akan langsung mengalihkan diri dan menyambungkan anda ke pengawas. Sebelumnya anda diminta untuk mengambil foto sebelum tes oleh ProctorU nya, baru setelah klik-klik ambil foto wajah maka anda akan menunggu hingga seorang pengawas menyapa anda. Mohon bersabar ya Ketika pengawas tidak langsung menyapa karena memang butuh 10 menitan sampai pengawas menyapa anda. Begitu disapa pengawas (pengawasnya langsung dari Amrik sana jadi pakai Bahasa Inggris ngomongnya), anda akan diminta membaca tata tertib dan sumpah kalau andalah si test-takernya dan bukan joki peserta lain. Lalu pengawas akan melihat ID anda dan mencocokkan foto di ID dengan wajah anda, serta tidak lupa anda harus memutar kamera/laptop ke sekeliling ruangan untuk memastikan anda berada dalam ruang sendirian. Selain kamar pribadi, anda boleh kok tes di tempat kerja. Saya sendiri menggunakan ruang kelas yang kosong di kantor saya untuk tes. Karena sedang pandemi, gedung tempat kerja saya aman dari siswa dan saya juga memilih ruangan lantai 3 agar tidak terganggu dengan orang-orang yang lewat di luar ruangan. Setelah semua pengecekan selesai, pengawas dari jarak jauh akan menonaktifkan fitur screenshot di komputer/laptop anda serta membuka aplikasi tes dan memasukkan ID serta password tes anda. Anda tidak perlu gusar saat pengawas mengobrak-abrik laptop anda, karena pengawas hanya akan mengobrak-abrik fitur-fitur yang mungkin dipakai untuk mencontek seperti kalkulator, kamus, maupun perekam. Begitu semua ready, anda dapat memulai tes anda. 


Waktu tes tidak perlu menunggu para peserta lain, toh anda juga tidak tahu berapa banyak peserta yang berada di pengawasan si proctor. Jadi begitu sang proctor membuka akun tes iBT anda, anda dapat langsung mulai mengerjakan. Selama tes, pengawas juga tidak pernah menganggu peserta kok, jadi aman-aman saja dan bisa konsentrasi. Oiya, selama tes, kamera laptop/komputer otomatis menyala sepanjang tes. Sama seperti tes di test-center, kita tidak boleh keluar ruangan. 
 

Saat tes 

Saya agak lupa apa urutan iBTnya, namun sepertinya sih Reading dahulu selama 60 menit, lalu Listening selama kurang lebih setengah jam, kemudian Speaking selama 15 menitan, lalu Writing satu jam-an. Saat pergantian per-dua-section (atau per section ya? Saya lupa), diberikan waktu istirahat selama 10 menit untuk ke toilet maupun minum. Lalu setelah istirahat berakhir, pengawas akan menyapa lagi dan meminta anda memutar kamera untuk menunjukkan keadaan ruangan sebelum tes dimulai. 

Sebenarnya, menurut saya pribadi, iBT lebih mudah dalam soal Reading dan Listening ketimbang IELTS. Ini dikarenakan kedua section ini merupakan pilihan ganda dan tidak perlu pusing memikirkan spelling perkata. Berbeda dengan IELTS yang apabila salah penulisan susunan hurufnya maka salah jawaban, iBT lebih membuka kesempatan ‘bejo’ lebih banyak. Hehe. Juga karena saya struggle sekali dalam Reading TRUE, FALSE, NOT GIVEN, maka saya fully vote memilih Reading iBT yang tidak mengenal sistem soal seperti itu. Hihi. Bagian Listening juga lebih mudah karena percakapannya tidak seruwet IELTS yang kata-katanya kadang asing di telinga. Sedangkan bagian yang tidak saya suka di iBT ini ialah Speaking karena kita ngomong sendiri ke komputer/laptop. Kalau Speaking di IELTS saya merasa lebih rileks karena berhadapan dengan orang yang memiliki ekspresi, sedang apabila bercakap-cakap dengan computer rasanya seperti di-susu-susu (dikejar-kejar) oleh sistem >.<. Makanya di iBT ini skor saya terendah adalah Speaking (skor 21) karena ada 1 soal yang saya belum selesai menjawab eh waktunya sudah habis saja. Hhhh. Untuk Writing, bobot soal menurut saya sama dengan IELTS. Cuma kalau saya diminta Writing iBT atau IELTS, saya pilih IELTS saja deh. Meski di iBT tidak diminta minimum word yang diperlukan, namun saya rasa soal-soal di IELTS lebih familiar. Kalau di iBT ada section yang mengharuskan anda membandingkan audio lecture dengan teks bacaan, maka saya lebih memilih IELTS yang ‘hanya’ menelaah grafik atau tabel. Tidak ribet dan lebih singkat, meski akhirnya nilai Writing iBT (skor 24) dan IELTS (skor 6) saya juga sama-sama engga bagus-bagus amat. Wkwkwk. 

Setelah tes 

Selama tes yang berlangsung kurang lebih dari jam 09.00 WIB sampai 12.30 WIB, akhirnya saya selesai juga. Nilai Reading dan Listening langsung keluar setelah section terakhir waktunya selesai, jadi persiapkan mental anda untuk melihatnya :D. Alhamdulillah Reading saya mendapat 27 dan Listening mendapat 30 (semua section di iBT rentang nilainya 0-30). Meski sebenarnya agak kecewa dengan Reading karena saya berharap dapat 28 atau lebih. Wkwkw dasar ngarep aja ye lu. Setelah melihat skor ini, anda akan diminta pengawas untuk menghapus semua coretan yang ada di whiteboard maupun media lain, lalu menunjukkannya ke pengawas. Lalu pengawas akan mematikan sistem ProctorU dan anda dapat keluar dari aplikasi tes. Lalu, tes pun selesai. 

Karena iBT ini mahal dan panjang, saya sarankan untuk benar-benar mempersiapkan diri, terutama masalah perangkat dan koneksi. ETS dan ProctorU tidak akan menoleransi macam mati listrik atau putus internet, sehingga ketimbang uang 3 juta hangus gegara mati padam, lebih baik tes di tempat yang memiliki genset. Selain itu, untuk memback-up apabila internet mati, isilah hape anda dengan paketan yang cukup. Saya sendiri terpaksa menggunakan tethering karena wifi kampus tidak bisa menjangkau ProctorU (mungkin karena wifi umum jadi koneksinya dinggap tidak secure). Untunglah Indosat sedang tidak rewel dan paketan 10 GB hanya terpakai 3-4 Giga saja selama tes dari awal sampai akhir. Secara menyeluruh, saya lebih senang tes di test-center ketimbang di home. Wkwk karena kalau test di test-center kita tidak perlu deg degan dengan perangkat, koneksi, maupun wira-wiri penginstalan aplikasi tes dkk. Namun ya karena pandemi belum berakhir maka tes di rumah dapat menjadi alternatif pilihan. Mungkin itu dulu sharing pengalaman saya tes iBT special home edition. Semoga tulisan saya ini bisa menjadi gambaran berlangsungnya tes. Semangat bagi anda yang akan menjalani tes!

Komentar

  1. terimakasih sudah sharing kak.
    hasil berupa hard copy nya kapan dikirim? biasanya hasil untuk di upload di apliaksi beasiswa itu hardcopy atau print an sendiri?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, untuk hardcopy akan dikirimkan 10-14 hari kerja. Lalu untuk mendaftar ke universitas, biasanya diminta juga untuk mengirimkan copy hardfile nya (copy hardfile bisa minta cetak lagi ke ETS nya langsung). Namun ada juga universitas yang hanya meminta dikirimkan softfile nya saja dengan cara memasukkan kode jurusan/universitas di akun ETS secara online. Untuk lebih lanjutnya, bisa di cek di website pendaftaran universitas yang dituju :D

      https://www.ets.org/s/cv/toefl/at-home/after-the-test/

      Hapus
  2. Wahh, kalau begitu pengiriman dari USA ke Indonesia butuh berapa hari kk?
    Tidak bisa di print sendiri ya😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut blog ini, https://yasminaruni.wordpress.com/2016/05/22/pengalaman-mengikuti-toefl-ibt/, sertifikat bisa sampai ke tangan sekitar 1 - 2 bulan dari tanggal dikirimkan :D Kalau saya sendiri jujur belum menerima sertifikat hardfile di tangan sampai sekarang.

      Hapus
    2. Banyak beasiswa yang meminta upload pdf / scan hard copyny, seperti AAS, erasmus.
      Kalau harus menunggu berbulan bulan bisa lewat deadline dan ga bisa ikut beasiswa. Solusinya bagaimana ya kak?
      Terimaksih sudah menjawab.

      Hapus
    3. Banyak beasiswa yang meminta upload pdf / scan hard copyny, seperti AAS, erasmus.
      Kalau harus menunggu berbulan bulan bisa lewat deadline dan ga bisa ikut beasiswa. Solusinya bagaimana ya kak?
      Terimaksih sudah menjawab.

      Hapus
    4. Lebih baik menggunakan IELTS saja. Karena kalau IELTS dalam 2 minggu sertifikat sudah bisa diambil.

      Hapus
  3. Bang sudah pernah ikut tes ielts kah sebelumnya?kalau sudah apa perbedaan mendasar antara toefl ibt & ielts?lalu bagaimana secara overall nya?Terima Kasih!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo gan, udah pernah dua-duanya gan. Hanya saja waktu tes IELTS belum terlalu familiar dengan tipe-tipe soal dan cara menjawabnya jadi hasilnya lebih bagus yg iBT ini.

      Secara umum IELTS lebih menekankan ke ketelitian sedangkan iBT lebih ke penggunaan sehari-hari. Misalnya di bagian Writing, IELTS mengharuskan test-taker untuk menulis minimal 250 kata, sedangkan iBT tidak memberikan minimal batas kata dalam menjawab soal. Lalu dalam section Listening, IELTS akan menganggap jawaban kita salah apabila kita salah mengeja kata (kurang 1 atau 2 huruf), namun iBT tidak mengenal sistem itu karena mereka memakai pilihan ganda (asal jawab pilihan yg benar maka nilai benar meski sebetulnya kita tidak tahu ejaan kata yg dimaksud).

      Kalau penasaran mana yg lebih sulit, dua-duanya sulit. Hehe. Namun disesuaikan saja dengan pilihan universitas yg agan inginkan. Kalau berminat di Amerika ya mending pakai iBT, tp kalau niatnya mau ke UK atau Aussie mending pakai IELTS. Kalau misalnya agan familiar dengan iBT ketimbang IELTS dan berminat daftar universitas di Aussie, maka perhatikan baik-baik minimal batas per section ya, gan. Karena kadang mereka me-require minimal section iBT yg lumayan tinggi misalnya di bagian Writing yg minimal harus dapat skor 26 (dari total 30 poin), sedangkan kalau mendaftar memakai IELTS mereka hanya me-require Writing band 7. Semoga membantu!

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Wah makasih bgt infony. Lg bingung ambil toefl home edition atau ielts. Lalu untuk pembayaran atau pendaftaran toefl home edition harus menggunakan CC atau paypal saja ya?
    Lebih susah writing ielts atau toefl kak? Ielts writing jd mosok buat aku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo terima kasih atas pertanyaannya.

      Utk pembayaran bisa menggunakan CC ataupun paypal. Saya coba menggunakan CC virtual number dari CIMB Niaga dan sukses.

      Kalau untuk writing saya rasa lebih susah iBT dikarenakan pada bagian 1 kita diminta untuk membuat ringkasan dari sebuah audio perkuliahan. Nah apabila listening kita lemah, maka kita bisa kelewat informasi yang diberikan di perkuliahan tsb yang mengakibatkan nilai writing kita pun juga turun. Waalau sebenarnya nilai Writing IELTS saya lebih jelek dari TOEFL iBT, namun kalau diminta memilih menggunakan Writing mode yang mana maka mode IELTS lebih saya suka. Selain banyak contoh-contoh IELTS Writing yg bertebaran di internet, IELTS juga memberi batas jumlah minimal katanya yg saya rasa bisa mencegah kita untuk berlebihan dalam menulis.

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. 1. kak, setelah test selesai, kan score reading dan listeningnya langsung diinfokan. berapa lama kemudian ya baru dikasi tau score writing dan speakingnya? lalu sebelum hardcopy-nya kita terima, kita bisa download softcopy reportnya di website ets, bener begitu gak kak? soalnya tahun 2018 sy bisa begitu
    2. kalau di tengah tes, tiba2 listrik atau wifi mati, beneran kak itu langsung hangus 3 jutanya? seandainya wifi gangguan dan kita mau ganti jaringan, kan juga butuh waktu (beberapa menit gitu), itu gimana ya kak? apakah kita harus minta ijin ke proctor mau ganti jaringan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo terima kasih atas pertanyaannya.

      1. benar, skor rading dan listening langsung muncul dan skor writing serta speaking muncul 3 minggu setelah tes. Benar sekali kita bisa download keempat skor iBT di akun ETS kita setelah skor writing dan speaking keluar.

      2. Setelah saya baca tata tertib di web ETS, kita dapat meminta izin kepada Proctor kita.

      "If you experience a technical problem during the test, notify the proctor by speaking out loud or via the LogMeIn chat function. The chat icon (a blue owl) can be found on the task bar for a PC and on the menu bar for Mac®.

      If you lose your internet connection momentarily, you'll automatically be reconnected to the proctor when your connection is restored. If your exam can be reopened, your proctor will do so for you. If you aren't able to reconnect and speak to the proctor, call ProctorU at +1-855-772-8678 for assistance." (https://www.ets.org/s/cv/toefl/at-home/test-day/)

      Dan saya yakin juga akan diperbolehkan utk mengganti jaringan apabila terdesak. Semoga membantu

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. kak, kalau gak salah di website ETS ditulis bahwa nilai akan keluar antara 6-10 hari saja. apa ada kendala yg dikasihtau ETS, sampai nilainya keluar setelah 3 minggu?
    saya mau daftar tes tapi khawatir kalau nilainya baru keluar setelah deadline pengiriman berkas beasiswa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hasil elektronik akan keluar dalam 6-10 hari (sesuai keterangan di web ETS). Hasil elektronik disini maksudnya skor yg dapat dilihat di akun ETS kita.

      Namun sertifikat iBT yg asli baru akan dikirim setelah 10 hari dan dapat makan waktu berminggu-minggu karena dikirim via pos.

      Semoga membantu πŸ˜„

      Hapus
    2. oh, oke kak.
      jadi maksimal dalam 10 hari saya bisa dapat skor 4 section full dalam bentuk elektronik, dan bisa saya screenshot untuk diprint dan dinotariskan ya?

      Hapus
    3. apa masih inget kak, dulu terima full score di hari keberapa dari rentang 6-10 hari itu? ><

      Hapus
    4. Halo Ayuni. Karena saya tes kolektif dan dibiayai pihak kedua, saya menerima hasil tes bersamaan dengan hasil tes GRE (Graduate Record Examination) yaitu satu bulan setelah tes. Apabila Ayuni tes dg biaya sendiri, yakinlah kalau hasil akan tiba di minggu kedua (maksimal). Jadi saran saya persiapkan dg baik dan jalankan banyak aktivitas agar tidak kepikiran mengenai hasil iBT πŸ˜„ (saya tulis disini 2 minggu ya karena hasil IELTS jg munculnya 2 minggu biar imbang).

      Hapus
  10. Jdnya dapet sertifikat hard copynya berapa lama kak? Dari sejak tes aku udh berbulan2 ga dapet😭 apa ada yang salah ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, seharusnya dalam waktu 3 bulan sudh sampai rumah kan ya? Mungkin bisa ditanyakan lewat email ke customer service ETSnya. Atau mungkin krn pandemi jadi agak ngadat di jalan.

      Utk sertifikat saya, saya ternyata memang tidak dapat hardfilenya karena saya tes dibiayai pihak beasiswa bukan memakai uang pribadi πŸ˜…

      Namun meski hardfile belum datang, masih bisa kok daftar beasiswa atau universitas memakai softfile di akun ETS anda.

      Hapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Saya takut utk test ibt dan ielts krn sayang uang jutaan jika skor rendah

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Halo kak, izin bertanya apakah toefl ibt bisa juga digunakan untuk studi di UK & untuk apply UKVI?karna dari hasil penelusuran sy kalau toefl ibt bisa apply ke univ di UK & apply UKVI dengan menggunakan score nya. Benarkah?mohon bantuan & penjelasannya kakπŸ™

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa utk apply kuliah di UK maupun Aussie juga kok πŸ‘ Tapi tetap cek di website admission masing-masing universitas ya πŸ‘

      Kalau utk daftar UKVI saya kurang tau ya πŸ™ Tapi kalau baca disini:


      https://www.ets.org/toefl/test-takers/ibt/where/country/uk-europe#:~:text=The%20U.K.%20Home%20Office%20now,issuing%20a%20Student%20route%20visa.&text=The%20TOEFL%20iBT%20test%20is,applicants'%20English-language%20abilities.


      diperbolehkan utk apply visa student UK menggunakan iBT asal universitas di UK menerima skor iBT.

      Semoga membantu πŸ˜€

      Hapus
  15. Secara perbandingan biaya dengan IELTS lebih mahal mana min?Toefl IBT atau IELTS?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama saja kak. IELTS harga 2,9 jut, iBT $205 (IDR 2,914 juta). Hanya saja harga iBT menyesuaikan kurs dollar. Tapi kalau dikonversikan tidak beda jauh hanya selisih beberapa ribu rupiah.

      Hapus
  16. Permisi kak mau tanya, untuk pendaftaran iBT special home edition bagaimana ya? Serta pemilihan tanggal tesnya? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo.. untuk pendaftaran semua online ya kak. Siapkan kartu tanda pengenal dan membuat akun di web ETS. Selengkapnya bisa diklik link ini

      https://www.ets.org/s/cv/toefl/at-home/register/

      Semoga membantuπŸ™‚

      Hapus
  17. Hi Mb Bekti,

    Saya nemu blog mb saat nyari info test ibt , izin nanya :

    Apakah diperbolehkan untuk coret2 catatan kecil di whiteboard di semua section : reading,listening,speaking,writing ? atau section tertentu aja seperti listening ?


    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo kak Arsi,

      Iya boleh kok kak... saya Listening, Writing, sama Speaking pakai corat-coret semua.. kalau Reading saya engga corat-coret karena ga ada yg perlu dicoret. Hehe. Nanti setelah setiap section selesai, bakal dicek sama proctor whiteboard kita lalu akan diminta hapus kalau ada catatan.

      Semoga membantu.

      Hapus
  18. Hi Mbak, untuk pembayaran yg Home Edition, bisa pake Debit Card tidak? atau harus pake Credit Card? Thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba, kalau mba punya MBanking, bisa diaktifkan virtual CC cardnya. Kalau hanya debit saja tidak bisa karena tidak ada nomor CVCnya.

      Hapus
  19. Kak, apakah setelah tes toefl ibt home edition itu dapat e-sertifikat (softfile) dulu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya dapat kak. E-sertifikat iBT muncul sekitar 2 minggu setelah tes.

      Hapus
  20. Halo kak.. Mau tanya akhirnya apakah bisa dapat sertifkat hardcopy? Jika sudah dapat estimasi berapa lama ya? Terima kasih

    BalasHapus
  21. kak mau tanya, toefl ibt home edition itu dpt hard copy nya ga? tau cuma e sertif?

    BalasHapus
  22. Hi kak maaf aku jawab pakai anonim soalnya lagi ga masuk akun. Hehe. Harusnya dapat hardfilenya sih kak kalau kakak milih untuk dikirim hardfilenya sewaktu pendaftaran tes.

    By mail
    If you requested a paper copy of your score report before you took the test, it will be mailed 11–15 days after your test date, or sooner depending on how you took the test. Delivery times will vary based on local postal services.

    https://www.ets.org/toefl/test-takers/ibt/scores/get-scores.html#:~:text=Through%20your%20ETS%20account&text=Your%20scores%20are%20valid%20for,electronically%20through%20your%20ETS%20account.

    BalasHapus

Posting Komentar