Blacky
Siapa Blacky? Temen-temenku nebak klo Blacky tuh anjing. Padahal
bukan lho… Blacky tuh kucingku. Kucing? Kucing lagi? Haha, nyantai aja kali. Be
cool, gak ada yang salah juga. Blacky tuh sahabat Shidiq. Seumuran Shidiq dan
teman masa kecil Shidiq. Cuma beda darah aja. Shidiq lahir dari keturunan
kucing keluargaku, sedangkan Blacky aku ambil jadi kucing.
Hari itu masih pagi di bulan November saat aku bersiap berangkat
sekolah. Tapi telingaku dengar suara bayi kucing meong-meong. Bukan suara
tangis ketakutan, tapi suara tangis kebingungan dan kelaparan yang aku dengar.
Saat aku dekati sumber suara, ternyata ada seekor kucing manis gemuk betina
berekor panjang nan lucu di samping rumah. Gemes banget deh liatnya. Itulah
awal pertama saat aku berjumpa dengan kucing yang kelak menemaniku sampai
sekarang.
Aku ambil kucing mungil itu dan menaruhnya di gudang. Karena aku
takut klo ketahuan ibuku bakal dibuang. Kasihan banget kucingnya. Masak hidup
mereka Cuma terombang-ambing dibuang di satu tempat ke tempat lain. Emangnya
sampah apa? Maknya aku beri makan Blacky dan menaruhnya dengan aman di gudang.
Blacky kecil dah tau klo aku thu baik, bisa diliat dari perilakunya ke aku yang
penurut dan gak pengen pisah.
Pulang dari sekolah aku langsung menemui
Blacky di halaman belakang.
Blacky aku beri kue kukus buatanku di sekolah. Kaki blacky yang kayak sepatu
boots ditambah mukanya yang pake topeng mengingatkanku pada tokoh Puss in
Boots. Haha. Sore harinya, kakakku tahu soal kucing yang aku temukan. Kakakku
malah naruh kucingnya di dalam. Jadinya ibuku marah-marah deh.
Blacky kecil sangat aktif sekali. Bahkan Shidiq juga diajak main
sama Blacky. Walau Shidiq ogah-ogahan yang main. Mereka berdua cepat akrab.
Shidiq dah seperti saudara kandung dan kakak buat Blacky. Mereka tumbuh bersama
sampai dewasa.
Saat Blacky punya anak yang pertama, Shidiq dan Uno masih ada. Tapi
saat Blacky punya anak kedua, Uno udah gak ada. Shidiq dibuang saat Blacky
punya three musketeers (sebutanku buat tiga serangkai; Xandiq, Loler, Lady). Xandiq
punya pawakan seperti Shidiq. Saat Shidiq dibuang, ada Xan Lol Lad Black yang
ngedukung aku. Aku bahagia ada mereka.
Blacky tumbuh bersamaku. Sampai saat ini aku masih bersamanya. Walau
tak dipungkiri Blacky kian tua karena umur. Namun, tipa hari yang kami lalui
bersama tak akan terlupakan.
Komentar
Posting Komentar