Sinopsis
Letters to Juliet
Berhubung aku
ada waktu dan kesempatan buat nulis, aku mau share nih tentang sinopsis film
Letters to Juliet. Semoga kalian suka.
Sinopsis
Awal film
memperlihatkan setting kota New York yang penuh dengan kesibukan. Muncul si
tokoh utama bernama Sophie Hall (Amanda Seyfried) seorang pemeriksa fakta yang
merangkap sebagai seorang penulis. Sophie bekerja di The New Yorker.
Sophie dan
tunangannya, Victor berencana untuk berbulan madu di Verona, Italia. Victor
yang notabene adalah seorang chef, menggunakan kesempatan berbulan madu mereka
untuk berbisnis makanan dengan teman-temen kerjanya. Padahal Sophie
menginginkan bulan madu mereka untuk bersenang-senang.
Saat Sophie
jalan-jalan ke daerah Casa di Giulietta (Rumah Juliet), Sophie melihat banyak
orang-orang sedang sibuk menulis surat. Surat-surat itu kemudian ditempel di
tembok depan patung Juliet. Karena penasaran, Sophie menunggu sambil menulis.
Sore harinya, seorang wanita bernama Isabella mengambil surat-surat tersebut.
Sophie mengikuti Isabella dan akhirnya sampai di sebuah ruangan tempat menulis
surat balasan.
Sophie
berkenalan
dengan ketiga rekan Isabella. Donatella, Francesca, dan Maria. Keempat
orang tadi menamakan diri mereka sekretaris Juliet. Setiap hari mereka bertugas
untuk membalas surat-surat yang ditempelkan orang-orang di rumah Juiet. Sophie
tertarik dan kemudian ikut menjadi sekretaris Juliet.
Sophie yang
dengan antusias menceritakan pengalamannya bertemu sekretaris Juliet tak
didengarkan dengan baik oleh Victor. Victor hanya tertarik pada makanan dan
makanan. Esoknya Sophie membantu Isabella mengambil surat-surat Juliet. Tanpa
sengaja Sophie menemukan surat yang ditulis 50 tahun lalu oleh seorang gadis.
Surat itu berada di dalam tembok sehingga tidak ada yang tahu. Surat yang
berisi kebimbangan cinta itu akhirnya dibalas Sophie. Walau kecil kemungkinan
penulis surat itu masih hidup sekarang.
Suatu hari
Victor harus pergi untuk menghadiri lelang anggur di Livorno. Sophie ditinggal
sendiri. Namun Sophie tidak kesepian karena ada para sekretaris Juliet. Saat
sedang berbincang-bincang dengan para sekretaris Juliet, muncul seorang lelaki
tampan tapi menyebalkan. Yah, dia adalah cucu dari Claire Smith, orang yang
menulis untuk Juliet 50 tahun lalu. Si anak itu dengan jujur berkata tidak suka
pada jawaban Sophie untuk neneknya. Karena ia tidak percaya pada cinta seperti
yang Sophie pikirkan. Sophie tidak terima dan mengejarnya.
Sophie jadi
tahu kalau Claire datang jauh-jauh dari Inggris ke Italia karena mendapat
balasan suratnya. Sophie terkesima dengan sikap Claire yang ingin menemukan
Lorenzo, kekasih yang 50 tahun lalu bertemu dengannya. Sophie ingin bertemu
Claire tapi dihalangi si cucu. Sophie nekad mengejar si cucu sampai ke Rumah
Juliet. Di sana Sophie akhirnya bertemu dengan Claire.
Claire sangat
ramah tidak seperti cucunya. Si cucu yang bernama Charlie, terus menerus
menyatakan ketidaksukaannya pada Sophie dari sikap tingkah lakunya. Tapi Sophie
cuek saja. Sophie, Charlie, Claire, dan keempat sekretaris Juliet makan malam
bersama. Claire menceritakan saat momen pertamanya bertemu Lorenzo. Claire juga
menunjukkan cincin pemberian Lorenzo. Tapi sayangnya sebelum mereka menikah, Claire
memilih kabur pulang ke Inggris karena ia yakin kedua orang tuanya tidak
setuju. Sejak saat itu Claire benar-benar menyesal.
Claire
berencana menemukan Lorenzo untuk menyatakan penyesalannya. Sophie medapatkan
ide untuk dijadikan bahan ceritanya. Ia ingin ikut Claire menemukan Lorenzo.
Tentu saja si cucu tidak setuju. Tapi Claire menyetujuinya. Jadilah mereka
bertiga berpetualang keliling Siena untuk menemukan Lorenzo.
Selama
perjalanan, Sophie terus menghubungi Victor. Tapi Victor terlalu sibuk dengan
kegiatan lelangnya. Sementara si Charlie menjeb terus mukanya karena harus satu
mobil dengan Sophie. Sepanjang perjalanan yang indah, Claire berbincang-bincang
dengan Sophie. Claire terus memuji Lorenzo. Itu membuat Sophie sedikit iri. Ya,
Lorenzo berbeda dengan Victor.
Pencarian
pertama, Claire menemukan orang bernama Lorenzo. Namun bukan Lorenzonya. Karena
itu, dengan memanfaatkan daftar nama Lorenzo beserta alamatnya, Claire dan
Sophie sepakat untuk mencari Lorenzo dari satu rumah ke rumah yang lain. Dan
seperti yang sudah diduga, Charlie tidak setuju. Tapi toh, ia tetep ngikut
juga. Selama petualangan ini Sophie terus menulis.
Berkali-kali
menemukan Lorenzo, tapi berkali-kali pula mereka gagal. Lorenzo yang didapat
bukan yang mereka cari. Selain itu, Charlie yang semula cuek bebek mulai
mengenal Sophie. Begitu pula dengan Sophie. Charlie sering mencuri pandang kea
rah Sophie melalui kaca spion.
Claire merasa
putus asa karena tak kunjung menemukan Lorenzo. Tapi Sophie menguatkannya.
Charlie yang dulu tidak setuju akan keputusan neneknya pun sekarang mulai
berubah menjadi perhatian.
Suatu malam,
Charlie berkunjung ke kamar Sophie. Alasannya yang pertama sih basa-basi. Tapi
kemudian alasannya berubah, yaitu untuk membaca cerita Sophie. Sophie
menolaknya dan dengan halus mengusirnya. Charlie sebenarnya gak mau, tapi gak
ada pilihan lain. Setelah Charlie keluar kamar, Sophie cengar-cengir sendiri.
Sepertinya diantara mereka sudah ada rasa.
Esoknya, saat Sophie sedang duduk menulis, Charlie mendekati Sophie dan
dengan kikuk mengajaknya jalan-jalan. Mumpung cuaca cerah dan mereka sedang
liburan, Sophie akhirnya setuju.
Saat mereka
sedang berjalan bersama, mereka saling tukar cerita tentang hidup mereka.
Sophie memuji Charlie karena membantu neneknya untuk menemukan kekasih lamanya,
dan Charlie bercerita mengenai orang tuanya yang tewas dalam kecelakaan saat ia
berumur 10 tahun. Dari situ Sophie sadar bahwa Charlie tidak percaya akan akhir
yang bahagia. Sophie pun bercerita tentang Victor tunangannya dan Charlie
bercerita mengenai mantan kekasihnya yang bernama Patricia.
Lucunya, bila
tadi malam Sophie tidak mengijinkan Charlie membaca ceritanya kali ini ia
mengijinkan, bahkan Charlie memuji cerita Sophie. Mereka saling ledek dan
mencolekkan es krim di muka satu sama lain. Suasana sangat akrab sekali dan
mereka berdua tertawa.
Perjalanan
kembali dilanjutkan. Dan lebih banyak Lorenzo yang bukan Lorenzo target yang
ditemukan. Saat mereka sampai di makam bernamakan Lorenzo, Charlie tidak tega
melihat neneknya menangis. Charlie seperti menyalahkan Sophie yang membuat
impian neneknya muncul lagi. Mereka berdua kemudian saling diam-diaman. Claire
tahu mereka ribut, dan Claire menceritakan kepada Charlie bahwa ibu Sophie dulu
meninggalkannya saat ia masih 9 tahun. Claire menyuruh Charlie meminta maaf.
Paginya,
Charlie dengan tulus meminta maaf kepada Sophie dihadapan Claire. Mereka pun
baikan. Malam hari yang penuh bintang, Sophie menemui Charlie yang sedang
berbaring memandang bintang. Sophie ikut berbaring dan memandang bintang
bersama. Kemudian mereka berciuman. Sophie merasa bersalah dan pergi ke
kamarnya. Claire memandang mereka dari jendela kamarnya. Ia tahu bahwa mereka
saling mencintai.
Esoknya mereka
berkemas-kemas siap pulang. Saat di mobil, Claire menyuruh Sophie duduk di
depan dekat dengan Charlie. Mereka saling diam-diam. Akhirnya Claire mengajak
Charlie dan Sophie mengunjungi kebun anggur. Saat mereka sampai di sana, Claire
merasakan bahwa Lorenzo ada di situ. Lantas Sophie dan Charlie turun menemui pekerja
kebun anggur yang ternyata cucu dari Lorenzo. Claire ingin pergi saja karena
tak mampu untuk bertemu Lorenzo setelah sekian lama.
Pekerja mengatakan
bahwa Loenzo sedang berkuda. Saat mereka menunggu, muncul pria tua berkuda yang
gagah. Dan itulah Lorenzo yang mereka cari! Claire tak bisa berkata apapun saat
bertemu Lorenzo. Mereka saling mengenal dan tampak bahagia. Sophie dan Charlie
ikut senang.
Lorenzo
memperkenalkan Claire, Charlie, dan Sophie kepada keluarga besarnya.
Keluarganya menyambut dengan gembira. Lorenzo sama seperti Claire, ia
kehilangan istrinya. Setelah perkenalan singkat itu, Sophie tetap memutuskan
untuk pulang menemui Victor. Walau Charlie seperti tak senang, tapi ia diam
saja. Sampai saat Sophie pulang diantar kerabat Lorenzo, Claire membisikkan
kata-kata penyemangat untuk Charlie agar Charlie megejar Sophie. Jangan sampai
Charlie menunggu 50 tahun seperti dirinya.
Charlie
mengejar Sophie sampai ke penginapannya. Namun sayangnya Sophie sudah kembali
kepada Victor. Charlie pesimis dan meninggalkannya. Sophie tahu Charlie
mengejarnya. Dan Sophie pun sama merasakan cinta kepada Charlie.
Kembali ke
aktivitas padatnya, Sophie pergi menemui bosnya. Bosnya senang dengan cerita
Sophie dan berniat menerbitkannya. Tapi bosnya bertanya tentang akhir kisah si
cucu. Sophie bingung harus bagaimana. Sophie senang akhirnya tulisannya akan
diterbitkan. Sophie menemui Victor yang sekarang punya restoran baru. Victor
ikut senang walau terus sibuk dengan urusan restorannya.
Sophie menerima
undangan pernikahan Claire dan Lorenzo. Claire sadar betapa ia sudah jatuh
cinta kepada Charlie. Saat itu juga Sophie menemui Victor. Victor dan Sophie
agak ribut saat membicarakan masalah mereka. Tapi mau bagaimana lagi, Sophie
sudah terlanjur mencintai Charlie. Sophie dan Victor pun putus.
Sophie terbang
ke Italia untuk menghadiri pernikahan Claire. Sophie sangat senang saat bertemu
Charlie. Namun berubah suram saat Charlie memperkenalkan Patricia. Pernikahan
Claire berlangsung khidmat. Saat Claire membacakan surat Juliet dari Sophie
untuk Claire, Sophie menangis dan berlari ke kebun belakang. Charlie melihatnya
dan mengejarnya. Charlie mencari Sophie dan menemukan Sophie berada di balkon
atas.
Dari situ
Sophie mengatakan dengan jujur bahwa ia mencintai Charlie dan telah putus
dengan Victor. Tapi saat kembali ke Italia untuk bertemu Charlie, Charlie malah
kembali ke mantan kekasihnya, si Patricia. Charlie pun tertawa dan mengatakan
ada kesalahpahaman. Patricia yang bersamanya tadi adalah sepupunya. Sedangkan
Patricia mantannya ia sudah lupa. Sophie kaget namun senang. Charlie pun
berniat menemui Sophie di balkon dengan memanjat batang anggur. Namun, saat mau
sampai di atas, Charlie terjatuh ke tanah. Sophie langsung turun dan memeriksa
Charlie. Charlie baik-baik saja. Mereka berdua pun tersenyum bersama. Dari
kejauhan orang-orang melihat mereka.
The End
aku suka juga nonton film ini seru dan menyenangkan
BalasHapussaya hanya laki-laki normal dan berpendapat bahwa film ini bodoh
BalasHapusAla-ala FTV banget dah
BalasHapus