Pengalaman Tes IELTS via British Council Yogyakarta Tahun 2019


Adakah dari teman-teman sekalian yang ingin melanjutkan kuliah di luar negeri Ataukah ada sebagian dari teman-teman yang hanya sekadar ingin tes IELTS?? IELTS adalah salah satu tes kemampuan Bahasa Inggris yang dapat digunakan untuk keperluan mendaftar kuliah ataupun bekerja. IELTS dapat diterima oleh puluhan ribu instansi terutama instansi Eropa dan Australia. IELTS memiliki 2 tipe; tipe academic (untuk mereka yang ingin melanjutkan studi) dan general training (untuk mereka yang ingin bekerja). Tes IELTS hanya diadakan oleh 3 institusi; IDP, British Council, dan Cambridge Assessment English. Biaya untuk tes IELTS sebesar IDR2,900,000 (tahun 2019) dengan rentang pengumuman hasil 2 minggu (13 hari setelah tes). Dalam postingan ini, saya akan berbagi cerita tes IELTS melalui British Council dengan bantuan dari CILACS UII. 

Berdomisili di Yogyakarta, saya tidak kesulitan menemukan instansi yang untuk tes IELTS. Ada 2 instansi disini yang capable mengadakan IELTS yaitu IDP Yogyakarta dan British Council. Saya memilih British Council karena rentang waktu yang pas untuk tes yaitu pada hari Sabtu, 17 Agustus 2019. Mendaftar IELTS British Council tidak sulit. Pendaftar dapat langsung registrasi via website British Council ataupun lewat bantuan CILACS UII (beralamat di Demangan, Yogyakarta). Saya memilih mendaftar lewat CILACS UII agar mendapat panduan secara langsung. 

Pendaftar tinggal datang saja ke CILACS UII untuk melihat jadwal tes. CILACS akan memberikan modul IELTS lengkap dengan jadwalnya. Saya mendaftar untuk tes sebulan sebelum tanggal tes. CILACS lalu akan meminta kita untuk mengumpulkan fotokopi data diri (dapat berupa KTP ataupun paspor) sebanyak 1 lembar. Setelah itu kita akan diberikan sebuah link yang merujuk langsung ke website British Council. Begitu link dibuka, kita akan disuguhkan formulir online yang harus kita isi meliputi data diri dan alamat lengkap. Begitu selesai mengisi formulir online, kita diharuskan membayar biaya tes sebesar IDR2,900,000 langsung ke CILACS UII. Saya membayarnya langsung tunai ke kantornya. Begitu membayar, kita tunggu email dari British Council. Perlu waktu kira-kira 3 – 4 hari kerja untuk menerima email konfirmasi pembayaran dari British Council. Jadi, jangan khawatir mengenainya. 

Selang beberapa hari kemudian, ada email baru mengenai fasilitas self-learning online IELTS. Dengan self-learning ini, kita memiliki akses 20 jam pembelajaran IELTS yang meliputi 4 skills; Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Lumayanlah meski tidak full-free, saya masih bisa belajar walau mepet. Hihi. 

Tiga hari sebelum tes, saya menerima email konfirmasi jadwal tes. Tes diadakan di Hotel Harper Jogja (sebelah selatan Tugu Yogyakarta). Jadwal tes Speaking  saya ternyata sehari sebelum tes 3 skills lainnya sehingga saya lumayan terkejut. 

Hari Jumat 16 Agustus 2019 saya ke Hotel Harper untuk tes Speaking pukul 16.00. sebelum masuk area tes, aka nada 2 petugas dari British Council yang mengambil sidik jari dan foto wajah kita. Gunanya adalah untuk mencocokkan wajah kita dengan identitas yang kita bawa. Tes Speaking menurut saya adalah yang paling sulit. Saya dihadapkan oleh seorang penguji yang menanyakan mengenai topik achievement. Saya sebenarnya cukup lancar dalam menjawab Part 1 dan Part 2, namun di Part 3 saya zonk. Mungkin karena nervous kali ya. Wkwk. Alhasil saya banyak ngomong ngelantur dan menghasilkan Speaking yang buruk sekali. Band 5.5 pun saya dapatkan. Hadeh…

Pagi harinya adalah tes 3 skills yang lain. Kita diminta datang sebelum jam 08.50 pagi di venue yang sama. Ada sekitar 50 orang yang mengikuti tes. Sebelum masuk ruang tes lagi-lagi kita harus cap sidik jari dan pengecekan identitas. Tas, jam tangan, dan hape semua dimasukkan kedalam tas dan dititipkan. Masuk ruang tes hanya membawa identitas saja karena alat tulis dan minum telah disediakan di masing-masing meja. Kita duduk sesuai dengan pengaturan dari petugas. Apabila akan ke toilet, kita perlu mengumpulkan identitas diri sebelum boleh keluar. Ribet pokoknya. Jadi lebih baik buat stay inside saja selama 3 jam tes berlangsung. 

Menurut saya tes nya tidak sesulit IELTS Simulation yang pernah saya coba. Bagian Listening hanya diminta mengisi maksimal TWO WORDS saja dan bagian Reading tidak terlalu membingungkan. Untuk bagian Writing hanya diminta menjelaskan 1 bagan tabel dan 1 opini yang saya sudah lupa temanya apa. Wkwkw. Sesuai prinsip waktu kuliah; Datang, Kerjakan, Lupakan. Hihi. Namun meski terlihat gampang, nyatanya Reading saya cuma 7.5 (padahal berharap dapat 8 karena gampang), Listening 6.5 (harapan saya 7.0 karena cuma miss beberapa soal), dan Writing masih stuck di nilai 6 (saya tidak berharap lebih karena ya nilai Writing saya tertinggi cuma 6.0). Berapa total IELTS saya? Alhamdulilah dapat 6.5 (walau saya mengharap dapat 7.0 overall). 




Tes berlangsung sampai pukul 12.30. Setelah tes tidak ada sesi makan-makan, jadi langsung pulang saja. Saya cuma ngobrol dengan beberapa kenalan yang ditemui di venue. Sekitar 2 minggu kemudian, tepatnya hari Sabtu, 31 Agustus 2019 pagi saya cek hasilnya dan telah keluar. Hasil tes akan langsung dikirimkan pada hari itu juga via pos. Perlu waktu 4 hari untuk reportku sampai rumah di Jogja (reportku sampai di hari Rabu, 4 September sore). Alhamdulillah walau hasil belum maksimal namun tidak jelek-jelek amat (semua harus disyukuri, iya kan bruhh?). Dan kini saya sedang memperbanyak latihan IELTS lagi terutama Writing dan Speaking agar next exam bisa mendapat minimal 6.5 (aamiin). Juga tentunya saya sedang menabung agar bisa tes IELTS yang kedua. Buat apa? Ya syukur-syukur bisa buat melamar ke universitas impian. Hihi… 

Bagaimana cara belajar IELTS? Well, saya belajar secara otodidak. Saya banyak belajar lewat YouTube di channel E2 English dan Fastrack Education. Kedua channel tersebut banyak membantu saya dengan memberikan tips-tips dan contoh-contoh menaklukan IELTS. Juga saya banyak berlatih lewat website ieltsonlinetests.com dimana pengguna tinggal registrasi email saja dan dapat langsung mengerjakan keempat skills IELTS. Website tersebut gratis meski untuk menikmati fitur dengan native harus bayar dulu. Lalu yang tidak kalah menarik adalah saya belajar Listening lewat YouTube yang banyak menyediakan soal-soal latihan IELTS meski untuk menghitung skor harus dilakukan manual. Tapi engga papa lah orang namanya gratisan ya ga boleh protes. Iya, engga?

Overall, itulah sekelumit saya mengikuti tes IELTS via British Council. Untuk kalian yang sama-sama berjuang di IELTS, saya doakan agar mendapat band score yang diinginkan. Aamiin. Untuk yang masih belajar, monggo bisa dimanfaatkan website-website online gratis yang tersedia bebas di internet. Semoga kita mendapatkan yang terbaik. See you on the next post, everyone! :*

Komentar

  1. Kalau pelaksanaan di hotel, keganggu sama event disana ngga ya? Terutama untuk listening

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Lutviarch, tidak terganggu kok soalnya ruangannya tertutup rapat. Hanya saja memang speakernya tidak merata gitu jadi kalau dapat tempat duduk yang jauh dari speaker ya tidak terlalu jelas terdengarnya. Tp overall masih standar kok suaranya, masih bisa diikuti.

      Hapus
  2. Kak, Background Pendidikan apa kak?

    BalasHapus
  3. Ini testnya amnil yg computer atau papper kak??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Paper kak. Dulu belum ada yg via komputer 😄

      Hapus
  4. Mbk albil yg general training?

    BalasHapus

Posting Komentar