Review Novel Sci-Fi Dark Matter Karangan Blake Crouch


Terkadang takdir yang kau jalani lebih baik ketimbang apa yang kau dambakan


MENEGANGKAN! Itu satu kata yang terlintas ketika membaca novel setebal 460 halaman ini. Ceritanya cepat, tidak bertele-tele, tidak meninggalkan misteri utama meski ditutup dengan ending menggantung yang membuatku menyelesaikan bacaannya dalam tempo 24 jam! Dengan balutan science fiction fisika mengenai parallel universe, bagi para pembaca yang menyukai serial Dark Netflix ataupun Interstellar dan Inception milik Christopher Nolan pasti tidak akan berpikir dua kali untuk membacanya. Ialah penulis novel Wayward Pine (serial sci-fi FOX) bernama Blake Couch yang berhasil meramu drama cinta, keluarga, rasa kemanusiaan, dan teknologi dalam satu buku. Itulah pula yang membuat novel berating 4/5 di Goodreads ini menarik Hollywood untuk menjadikannya film (walau hingga kini belum ada kepastian lanjutan mengenainya). 



SPOILER ALERT!

Cerita ini bergerak di seputar tokoh utama, seorang ilmuwan dan dosen fisika, bernama Jason Dessen yang hidup bahagia bersama istrinya Daniela dan putranya Charlie di kota Chicago, hingga pada suatu malam dirinya diculik oleh doppelgänger-nya (kembaran seseorang namun dari beda universe) yang memaksa bertukar tempat dengan dunianya. Ada banyak teori (aku lebih suka menyebutnya ini ketimbang kata ‘konspirasi’) yang menyebutkan kalau dunia ini terdiri dari universe yang tidak terhingga dengan orang-orang dan lingkungan yang sama persis namun berbeda tindakan. Nah, si Jason kembarannya ini hidup didunia dimana dia tidak menikah untuk fokus pada penelitian mengenai teori Schrodinger yang membawanya pada ketenaran sebagai ilmuwan terkenal. Namun sayangnya – seperti manusia pada umumnya – yang tidak puas dengan kehidupannya dan berpikir kalau rumput kembarannya lebih hijau, si Jason2 ini menukar paksa kehidupannya dengan kehidupan ‘bahagia’ Jason1. Memang tidak dipungkiri apabila Jason1 (si Jason asli si tokoh utama) terkadang membenci hidupnya yang itu-itu terus, yang bekerja sebagai dosen miskin dan mengorbankan waktunya untuk mengurus keluarga. Namun sayangnya, kehidupan yang didambakannya tidak seindah yang dibayangkan. Jason1 awalnya tidak tahu kalau dia terbangun di universe berbeda, hingga akhirnya setelah kejar-kejaran dengan si pemberi sponsor proyek Jason2 dan pembunuhan Daniela2 (Daniela yang hidup di alternative universe yang tidak menikah dengan Jason), menyadarkan Jason1 kalau dia terjebak dalam dunia lain. Jason1 berusaha kembali ke dunianya lewat kubus rancangan Jason2 dengan bantuan Amanda, psikiater Jason2. Disinilah kita akan dibawa mengelilingi alternative universes yang tidak terhingga banyaknya. Setiap tindakan Jason1 dalam memilih keputusan akan menghasilkan Jason-Jason lain yang juga memiliki tujuan utama yaitu hidup dalam damai dengan Daniela dan Charlie. Jason1 terpaksa berkeliling universe yang berbeda-beda sebelum sampai ke dunia asalnya karena dia tidak tahu cara mengendalikan kubus ciptaan si Jason2. Dalam petualangannya, dia melihat bagaimana kota Chicago yang dikenalnya kiamat di universe lain namun sangat maju di universe lainnya. Lalu bagaimana kehidupan keluarganya yang bahagia di satu universe namun merana di universe yang lain. Jason1 sadar bahwa apa yang dimimpikannya bisa menjadi sesuatu yang buruk dan bahwa dunia asalnyalah yang paling tepat untuknya. Pada akhir cerita, Jason1 berhasil kembali ke dunianya dan menjelaskan semua kejadian yang dia alami ke Daniela dan Charlie serta berhasil membunuh Jason2 yang menculiknya. Namun sayangnya ada banyak sekali Jason-Jason kembarannya yang muncul ke dunia aslinya dan berniat merebut kehidupannya. Kalut dan takut akan terpisah lagi dengan cintanya, Jason1 membawa Daniela serta putranya memasuki kubus untuk memulai kehidupan baru di universe lain. Sayangnya pembaca dipaksa berhenti membaca di bagian ini dan tidak diperlihatkan dunia seperti apa yang menanti mereka. Cerita berhenti disitu saja!

Ending menggantung seperti ini mungkin dirasa pilihan yang tepat karena kita tahu ada banyak kemungkinan universe yang bisa dimasuki. Biarlah para pembaca yang menentukan di dunia mana mereka akan mendarat, mungkin itu pikir si penulis. Namun aku hargai keputusannya akan hal ini karena apabila aku diposisinya tentu akan memilih jalan yang sama; jalan paling netral dan mungkin paling bijak. Pembaca juga dapat mengambil kesimpulan bahwa apa yang kita jalani sekarang adalah yang terbaik untuk kita, dan sebelum mengambil keputusan pikirkanlah matang-matang agar tidak menyesal. Sangat relatable bukan dengan dunia sekarang yang penuh pilihan namun tetap tidak dapat memuaskan manusia? Terakhir, apakah recommended buku ini? YES! Bukan gimana-gimana sih namun aku memang suka cerita-cerita sci-fi yang berkutat seputar teori parallel universe, time machine, dan sebangsanya. Dan novel ini menyajikan cerita yang ringan tanpa banyak teori menggebu-gebu yang tentunya sangat cocok buat kalian yang simple. Tinggal menunggu TENET Christopher Nolan saja untuk melengkapi dahaga topik ini! YEAY!

Komentar