This blog does not represent the Fulbright Scholarship nor any other institutions mentioned here. It is the writer’s own to share her experiences to pursue scholarship and study abroad. For any official information, please refer to the official scholarship’s website.
Hari Jumat sore, 3 hari setelah visa interview, masuk email dari PIC lengkap dengan scan paspor, visa, dan DS-2019 saya. Dalam email disebutkan kalau saya sudah bisa memesan tiket ke AMINEF dengan rute tujuan masing-masing. Saya sebutkan kalau saya akan berangkat dari Yogyakarta - Jakarta - Tucson tanggal xx Agustus. Lalu nanti dari AMINEF akan mencarikan tiket sesuai tanggal dan rute yang dimaksud. Terkadang tanggal yang diajukan bisa diganti sesuai dengan ketersediaan tiket yang ada. Saya pun sempat ganti tanggal dan ganti rute penerbangan karena rute yang pertama terlalu malam bagi saya. Pemesanan ini lumayan menguras waktu ya karena tentu saja grantee lain pun sedang mengajukan tiket keberangkatan. Jadi mohooon sabaaar ya. Saya pun baru di-issued-kan tiket 2 minggu lebih sedikit sebelum terbang.
Pemesanan tiket ini seharusnya sesuai dengan start date beasiswa yang tercantum di ToA karena kalau pesan tiket dengan tanggal lebih awal dari grant date, maka harus membeli asuransi kesehatan tambahan.
Grant start date beasiswa saya sesuai di ToA |
Untuk kasus saya, grant date tertanggal 23 Agustus 2021, namun saya mengajukan untuk tiba tanggal 19 Agustus 2021 agar tubuh dapat istirahat. AMINEF menyetujui dengan syarat menunjukkan asuransi tambahan yang kita bayar sendiri. Namun saya tidak perlu membeli asuransi tambahan lain karena asuransi kampus saya telah aktif pada tanggal 16 Agustus 2021. Dengan berbekal surat keterangan asuransi dari advisor saya di kampus (International Student Services - University of Arizona), AMINEF meloloskan saya untuk tiba tanggal 19 Agustus. Yeayy! *kesimpulannya apabila start date beasiswa mepet dengan tanggal perkuliahan, maka cek kapan asuransi kesehatan kampus aktif (bisa tanyakan ke advisor kampus atau ke Campus Health Center) agar terhindar dari membeli asuransi tambahan.
Keterangan keaktifan student health insurance University of Arizona |
Segera setelah Pre Academic Training (PAT) selesai dan saya tidak jadi diikutkan Gateway Orientation (GO), maka saya pusatkan waktu 3 minggu kurang sedikit di rumah untuk berkemas-kemas. Gosh, it’s overwhelming - more burdening than PAT! Saya dapat tiket dengan American Airlines (AA) operated by Japan Airlines (JAL) dari Soetta ke Narita (Jepang) lalu ke Los Angeles International Airport (LAX) sebelum lanjut lagi ke Tucson International Airport. Yang bikin deg-degan adalah layover waktu di Narita hanya sejam saja dan koper yang boleh dibawa hanya 1 biji berat max 23 kg (boleh sih bawa lebih tapi charge per satu koper $100). Namun karena diri ini sangat ingin menginjakkan kaki di LA (siapa yang engga mau woiiii), maka yaudah nekad saja. Toh nanti juga cuma turun pesawat lalu naik lagi (untung masih satu terminal). Pernah punya pengalaman kayak gini waktu landing bentar di Abu Dhabi buat ganti pesawat ke Indonesia. Hooshh lari-lari mengejar pesawat mana di toa kenceng banget terdengar LAST CALL - LAST CALL flight XxX to Indonesia asli bikin ngeri kalo terdampar di Abu Dhabi tanpa duit >.< (kalau punya duit mah gapapa ya terbang pakai pesawat minggu depan aja; jalan-jalan dulu oyy menikmati gurun pasir :D). Alhamdulillah kecandak (kekejar) juga.
Lalu untuk koper 23kg, well, susah ini. Jadi sebenarnya cukup sih 23kg untuk bawa barang-barangku. Eitss tapi 23kg itu penerbangan dari Soetta ke US, sedangkan sebelumnya aku harus terbang dulu dari Jogja ke Jakarta menggunakan Citilink dengan max koper 20kg saja! Hadehh akhirnya karena engga sanggup buat bongkar-bongkar lagi, akhirnya saya beli bagasi tambahan 20kg agar tidak kena charge saat di bandara (yang mana pasti lebih mahal kalau beli on the spot).
Koper saya ukuran 28inch, ukuran besar buat sebuah koper, dengan isi baju-baju yang telah di-vacuum (beli plastik vacuum bisa di Shopee harga 11k per lembar atau beli di Mr.DIY harga 17k dapat 2 biji) agar mengempes namun tetep saja koper bulky. Gilak ya baru sadar baju saya banyak banget hingga ga muat di koper. Saya pun urung membawa beberapa pakaian yang sekiranya engga penting agar koper tetap ramping. Selain itu saya lengkapi koper dengan TSA lock (harga 84k beli di shopee banyak) agar koper tidak dijebol petugas kalau-kalau kena random check.
Selain koper, saya juga bawa 1 tas laptop yang berisi segala barang elektronik (laptop + chargernya, universal adaptor, roll kabel, headset, flasdisk, hape + chargernya, dokumen perjalanan (paspor, DS-2019, surat jalan dari Fulbright, dkk) dan bawa 1 tas jinjing yang berisi pakaian ganti, masker, serta barang-barang lain yang tidak muat di koper dan tas laptop. Tidak lupa semua tas yang saya bawa saya tempeli dengan kartu pengenal berisi nama, email, dan no hape agar kalau ketlingsut orang yang menemukan dapat menghubungi. Agak berat juga membawanya makanya saya latihan fisik dan makan sehat biar kuat. Hehe.
Untuk uang, jangan khawatir karena AMINEF akan mentransfer uang pindahan (istilahnya settling-in allowance) seminggu sebelum berangkat ke rekening kita agar dapat kita uangkan. Dengan uang itu kita bisa hidup barang dua hingga tiga minggu kedepan selama di US. Agak takut dan was-was juga sih saat bawa uang ini, takut-takut kalau kecer. Pilihan lain misal takut uangnya hilang, tabung uangnya di bank konvensional berlogo master card atau visa agar nanti dapat digunakan selama di US. Kalau di BNI ada charge Rp25.000,00 untuk sekali transaksi pembayaran lewat kartu debit di LN. Silakan tanyakan saja ke bank masing-masing berapa kira-kira charge yang akan anda bayar sekiranya anda mau menggunakan kartu di LN.
Untuk obat-obatan, saya hanya membawa obat demam, antimo, dan vitamin saja. Silakan boleh membawa obat-obatan asal FDA approved. Apabila obat anda tidak FDA approved, siapkan/bawa resep dokter di Indonesia agar saat ditanyai petugas bandara anda memiliki bukti kepemilikannya.
Karena situasi masih pandemi (hiks hiks), AMINEF menginstruksikan kami agar tidak berpergian keluar rumah selama 10 hari menjelang keberangkatan. Sedih juga hanya menunggu di rumah, namun saat itu masih PPKM Level 4 juga sehingga saya hanya belanja online saja. Saya belanja kartu pos khas Indonesia untuk dibagikan ke teman-teman di US, juga belanja jarik untuk diberikan ke dosen pembimbing. Paling hanya itu saja sih saya belanjanya.
Sekian postingan untuk kemas-kemas ini. Lanjutnya postingan mengenai kedatangan di US dan things to do after arrival. But please bear with me... Sekarang sedang menyongsong week 7 dan sebentar lagi mau UTS :'). Jadi postingannya agak nelat ya mungkin bulan Desember saat sudah winter break. Hiks hiks. So sorry, pal... I hope I can share more experience in a faster time.
Komentar
Posting Komentar