Juli --- Pre Academic Training (PAT) oleh University of Arkansas


This blog does not represent the Fulbright Scholarship nor any other institutions mentioned here. It is the writer’s own to share her experiences to pursue scholarship and study abroad. For any official information, please refer to the official scholarship’s website.


       Holla everyone, welcome back to this blog! Fiuuhh ternyata sudah belasan lembar ya cerita kita. Eittss sekali lagi jangan salah, berlembar-lembar ini belum 100% diceritakan hlo… masih ada serentetan agenda lain yang harus dijalani seorang Fulbrighter. Duhh kok panjang banget kapan berangkatnya? Tenang… justru keseruan Fulbrighter ada dibagian ini, bagian dimana kita saling mengenal dan mengenalkan diri dan budaya masing-masing. Bagian dimana kita akan menjadi satu kelompok dengan satu visi dan misi. Cie ilee ngomong apaan sih :D. Postingan ini akan fokus ke PAT (Pre Academic Training) saja ya, karena saya tidak jadi ikut GO (Gateway Orientation). 

Masih ingat kan ya kalau saya mendapat kesempatan PAT selama sebulan? Yess alhamdullillah banget saya dapat kesempatan ini karena tidak semua Fulbrighter dapat bagian. Biasanya yang ikut PAT adalah mereka dengan TOEFL rata-rata karena PAT fokus menyiapkan para fulbrighter dengan materi academic communication dan writing. Beruntungnya saya karena mendapat PAT di Spring International Language Center (SILC) milik University of Arkansas. SILC ini kalau di Indonesia mirip-mirip dengan Pusat Bahasa Universitas. Saya seneng banget karena saya sendiri bekerja di Pusat Bahasa di home institution saya dan dua tahun lalu pernah mendapat kesempatan untuk menjadi asisten dosen mengajar Bahasa Inggris untuk para dosen di lingkungan Ristek Dikti. Setelah jadi asdos, seneng dong sekarang jadi pesertanya. Walau agak sedih karena pandemi jadi kami online dari rumah (kalau engga pandemi langsung belajar di pusat bahasanya sono huhu). Ada banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan disini. Sambil jalan saja ya nilai-nilai pengalaman hidup yang saya maksud. Saat anda membaca tulisan ini, anda pasti bisa meresapi makna hidup yang saya maksudkan. Let’s get started!


***

Ting!

Sepuluh Juni ada email masuk dari program coordinator SILC yang memperkenalkan diri. Beliau mengucapkan selamat pada kami karena terpilih menjadi Fulbrighter sekaligus peserta PAT cabang UArk (University of Arkansas). Kami ada 115 orang dari 39 negara yang terbagi-bagi dalam beberapa kelompok kecil; yang nantinya akan bertemu via zoom dengan dosen academic writing dan dosen academic communication sesuai dengan jam yang telah kami pilih sebelumnya. 


Email perkenalan dari UArk


Ting!

Sembilan belas Juni masuk kembali email baru yang berisi bahwa kami harus mengulang memilih slot jadwal yang ada. Dengan bantuan time converter di google, sama bismillah memilih jam paling pagi yaitu jam 06.00 dan jam 08.00 waktu sana (jam 18.00 & 20.00 WIB). Setiap sesi berlangsung satu setengah jam sehingga laptop terus standby dari jam 18.00 - 19.30 dan 20.00 - 21.30 WIB. Mulai dari mengisi survei ini saya mencoba begadang agar terbiasa dengan jam malam. 

Ting!

Dua puluh satu dan dua puluh lima Juni kembali muncul email yang menginfokan kalau semua sudah didata dan akan segera diberi jadwal yang lengkap. Kami pun juga diberitahu untuk mengikuti pembukaan acara pada tanggal 4 dan 5 Juli (wuihhh pas perayaan the fourth of July nih) serta pemberitahuan akan adanya Graduate Peer Discussion (GPD) dan Guest Lecture (GL) selama PAT diluar jam kelas.  GPD dan GL ini dilangsungkan dalam dua slot jam 23.30 - 01.00 WIB (beneran dah siap-siap ngalong) dan  05.00 - 06.30 WIB. Kami boleh memilih salah satu jam dan boleh juga ikut dua-duanya (kalau mampu). Kelas Writing dan Communication berlangsung kurang lebih 6x seminggu (3x Writing dan 3x Communication) dan GPD dan GL berlangsung Senin-Jumat plus Minggu. Hue hehe mantep yakk. Jadi kalau dirata-rata, sehari kami mengikuti 3 sesi zoom (kelas Writing, kelas Communication, dan kelas Graduate Peer Discussion/Guest Lecture). Lalu apakah wajib menghadiri kesemua event ini? Jawabannya YES WAJIB karena IIE (Institut of International Education) bakal memberikan stipend atau uang saku bagi kami yang berhasil mengikuti PAT dengan baik (eheem lumayan buat tambah uang saku). Lalu kalau engga bisa ikut bagaimana? Well silakan izin dengan mengemail koordinator acara  ataupun dosen kelas agar tidak dianggap membolos. 


Ting!

Satu Juli dan email berisi jadwal lengkap telah tiba. Saya pun langsung print jadwal tersebut dan memberi catatan jam WIB dibawah jadwal (takut salah jam). Saya lihat saya masuk ke Group 2 dengan dosen Mr. Kevin (writing) dan Mrs. Christina (communication). Saat perkenalan kelas, Mr. Kevin dan Mrs.Christina meminta kami langsung panggil nama mereka saja, tidak usah pakai Mr./Mrs. Namun biasanya kami memanggil beliau-beliau dengan sapaan “Professor” karena kami semua orang timur alias Asians >.< (eh ada 2 orang Eropa Timur nding). 

Di hari yang sama ada email baru lagi yang meminta kami mengaktifkan email UArk. Email ini akan aktif selama PAT berlangsung dan memungkinkan kami mengakses Learning Management System (LMS) atau Blackboard kami biasa menyebutnya serta mengakses perpustakaan UArk selayaknya mahasiswa sana. Namun selama PAT saya lebih suka mencari referensi lewat perpus host universitas saya hehe. 


Blackboard UArk


Ting!

Empat Juli kami diminta mencoba login ke Blackboard UArk menggunakan email yang kami aktifkan kemarin. Disitu kami mulai belajar mencari-cari bagaimana cara menggunakannya. Cukup simpel LMS yang disediakan. Kami bisa mengumpulkan tugas, melihat nilai yag didapat, serta mengakses material yang diupload oleh dosen. Dulu waktu S1 juga dosen saya memakai sistem ini namun tidak secara signifikan. Kini karena pandemi maka kami sangat bergantung dengan blackboard online macam ini. 


Isi Blackboard


Pembukaan PAT diisi dengan perkenalan singkat dan masing-masing dari kami memperkenalkan diri lewat blackboard. Perkenalan virtual kami sangat menyenangkan karena meski kami tidak saling bertemu, namun kami bisa berkomunikasi dua arah lewat zoom serta blackboard. Serta kami juga bermain true color; permainan psikologi yang akan memberitahu kita warna apa yang menjadi sifat kita. Ada 4 warna yang tersedia: Green, Blue, Gold, dan Orange. Masing-masing color mempresentasikan sifat yang berbeda. 


True Color game


Ting!

Enam Juli dan kami menerima email lagi mengenai Graduate Peer Discussion (GPD). Acara ini akan mempertemukan kami dengan student ambassador atau perwakilan mahasiswa yang akan menjawab segala pertanyaan terkait non-academic, misalnya cara mencari housing atau apartemen, tips and trick berbelanja, cultural shocks, dan serba-serbi kehidupan di US. 


Email untuk menghadiri GPD pertama


Ting!

Tujuh Juli dan kami menerima email lagi mengenai Guest Lecture (GL). GL mempertemukan kami dengan para pegawai pelayanan mahasiswa serta dosen yang memberikan materi kehidupan mahasiswa international; misalnya materi cara menghubungi dosen, cara mengakses library, cara melapor apabila terjadi harassment, dsb. Pokoknya semua materi yang bermanfaat buat survive selama di US (bukan cuma survive di kelas saja). Lalu kami juga diminta untuk full mengakses UArk email karena mulai seterusnya kami hanya akan diinfokan lewat email UArk kami. Saya pun telah pasang email UArk di hape sejak awal karena takut ketinggalan kelas. Hehe. 


Ting!

Ting!

Ting! Dan kelaspun dimulai…


Grup 2 milik saya sangat asyik. Saya mendapat teman baru dari Belarus, Ukraina,   Mesir, Lebanon, Irak, Afganistan, Mongol, Jepang, Kolombia, Venezuela, Eswatini, dan Republik Kongo. Saya sendiri dari Indonesia (kami para Indonesians mendapat kelas yang terpisah-pisah satu sama lain). Sebagai orang Asia, saya dan kawan saya dari Jepang memang lebih pendiam daripada kawan dari Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Selatan. Namun untungnya kami tidak dicuekin sama sekali, justru kami sering didorong untuk berpendapat dan bersuara. Teman-teman saya sangat pengertian dan tidak pernah mencemooh. Kamipun akhirnya membuat grup WA untuk berbagi suka dan duka. 

Kelas Writing tidak terlalu banyak tugas. Kami diajari cara meringkas artikel penelitian, cara mencari artikel, cara menulis artikel, perkenalan dengan komponen-komponen penting dari artikel yang harus dicatat, serta memberi pendapat dari artikel yang kami kutip. Di tiap minggu kami akan meng-upload tugas menulis kami di Blackboard yang pada akhir kelas akan diberikan feedback oleh dosen kami. Feedback yang diberikan berupa pembetulan grammar, pemilihan diksi/kata, dan komentar singkat tentang tulisan kami. Ya mirip-mirip dengan penilaian dosen saat bimbingan skripsi dulu. Pada final assignment di minggu keempat PAT, kami diminta mengumpulkan sebuah annotation berisi 800 - 1,200 kata dari 4 - 5 artikel sesuai dengan bidang kami. Annotation ini semacam ringkasan artikel dan komentar kami mengenai hasil penelitiannya. Lumayan menguras tenaga memang membuat final assignment ini (yang membuat kami stress berat di akhir-akhir penghujung PAT. Haha). Lalu di minggu terakhir PAT, kami mendapat slot diskusi 15 menit per-person dengan dosen Writing kami. Prof. Kevin sebagai dosen Grup 2 memberikan feedback yang sangat bermanfaat bagi saya. Diantaranya saya diminta memanfaatkan Writing Center kampus saya dan juga mencari rekan untuk menjadi proofreader (karena saya memang agak miss kalau masalah edit-mengedit). 


Nilai akhir Writing (baik banget Prof. Kevin dalam ngasih nilai hehe)


Writing Center kampus yang nantinya bisa dimanfaatkan (cek kampus kalian masing-masing).


Kelas Communication atau kelas Speaking tidak kalah menyenangkannya. Tapi tugasnya beuuuh banyak sekali, setiap hari ada tugas malah. Kami diminta untuk mengerjakan di voice thread seperti memberikan komentar terhadap guest lecture yang telah kami hadiri, memperkenalkan diri lewat video, presentasi secara berkelompok dengan topik American Ways, serta final assignment kami ialah membuat individual mini research proposal yang harus kami presentasikan di kelas lengkap dengan tanya-jawab selama 10 -12 menit. Fiuhh mantap yaa. 

Meski kelas terkesan banyak dan padat, kelas ini justru menjadi transisi yang baik bagi kami yang telah lama tidak berkuliah. Saya lihat Fulbrighter memang kalangan-kalangan profesional; dalam arti mereka bukanlah fresh graduate namun mereka telah bekerja 2, 3 bahkan 10 tahun pengalaman. Sehingga kembali lagi ke lingkungan perkuliahan yang penuh dengan membaca artikel dan menulis serta berbicara secara akademis berlandaskan teori tentulah sangat menantang. 

Yang dapat saya pelajari dari kelas saya ialah Jangan percaya mentah-mentah pada media diluar sana. Di paragraf sebelumnya saya mencantumkan teman saya ada yang berasal dari Timur Tengah, yang penuh dengan berita-berita civil war dan pemberontakan. Dan memang teman-teman saya ini tidak menyangkal negara mereka sering bergejolak, namun mereka juga membuktikan bahwa di negara yang diberitakan tidak stabilpun mereka masih dapat mengikuti perkuliahan secara online. Saya pikir karena media memberitakan pertikaian terus maka para warganya kesulitan berhubungan dengan dunia luar. Nyatanya mereka pun masih bisa mengusahakan listrik dan internet. Salut pokoknya untuk mereka! Terkadang memang mereka curhat kalau sering pemadaman listrik, internet tidak stabil, dan lingkungan yang bising. Saya pun menjadi bersyukur sekali hidup di Indonesia yang damai dan jarang matlis (kecuali hujan badai) meski memang internet sering low speed. Dari sini juga saya mendapat pengetahuan negara baru yaitu Belarus yang merupakan pecahan dari Uni Soviet tahun 1994. Kami pun sering berbincang hangat mengenai keadaan politik di negara kami masing-masing. Kami juga sharing mengenai permasalahan yang terjadi dan bertukar pikiran dan pendapat mengenai cara mengatasinya. Pokoknya beneran deh spirit Fulbright untuk cultural exchange amat sangat terasa di PAT ini. Sekali lagi bersyukur dapat ikut di program ini. 


Ting!

Tanggal 2 Agustus adalah closing ceremony program. Beberapa teman saya malah telah sampai di US untuk karantina dan persiapan kuliah. Sebelum closing ceremony, UArk mengadakan UArk Got Talent dimana para partisipan dapat unjuk gigi bakat mereka masing-masing. Ada yang menari, melukis, menyanyi, juga menghias dinding. Pokoknya keren lah teman-temanku ini. 


Salah satu teman saya dari Kolombia yang menampilkan talentnya.

Saat closing ceremony kami juga memberikan kesan dan pesan kepada hadirin. Penuh haru sebenarnya kami akan terpisah setelah satu bulan bersama. Hiks hiks. Dengan berakhirnya PAT ini maka semakin dekat pula perjalanan saya menuju Negeri Paman Sam. Yokk lanjuut yookk…


Ting!

Dua puluh tujuh Juli ada email masuk yang memberitahukan bahwa kami yang telah mengikuti PAT tidak dapat mengikuti Gateway Orientation (GO) karena ditakutkan jadwal berbentrokan. Sebagian besar dari kami yang telah terdaftar PAT memang tidak diemail untuk mengikuti GO, namun ada satu teman saya yang tetap diikutkan GO oleh IIE meski dia telah ikut PAT. Teman saya yang ikut GO lalu berbagi silabus yang diajarkan di GOnya, dan ternyata isinya kurang lebih sama dengan PAT yaitu mengenai cross cultural understanding dan how to prepare your academic life in the US. Untungnya semua kelas GO akan direkam dan kami akan diberikan akses ke rekamannya dipertengahan Agustus. Karena itu saya lega tidak ikut GO dan bisa fokus pada packing yang bejibun banyaknya. Sekian…

Komentar