This blog does not represent the Fulbright Scholarship nor any other institutions mentioned here. It is the writer’s own to share her experiences to pursue scholarship and study abroad. For any official information, please refer to the official scholarship’s website.
Welcome scholarship hunters!
Rasanya tahun 2020 berlalu tanpa ada kegiatan signifikan. Dampak pandemi telah aku rasakan dan begitu juga orang lain. Semua kegiatan nampak terhenti dan segala mimpi menjadi kabur. Begitu juga yang aku alami tahun 2020 kemarin. Berbagai penolakan telah aku terima, setiap email beasiswa yang menulis We regret to inform you… atau Your application is unsuccessful selalu mendarat di inboxku yang hampir penuh. Harapanku di tahun 2020 tidak lagi muluk-muluk; aku hanya ingin studi lanjut agar aku bisa mendapat pekerjaan yang lebih pasti dan tentunya agar masa mudaku tidak terkungkung di sini-sini saja. Akhirnya, spoiler alert, beasiswa Fulbright adalah jodohku untuk mewujudkan cita-cita. Cerita ini adalah murni pengalaman pribadiku dan setiap orang mungkin mengalami hal yang berbeda. Disclaimer! Ada banyak drama disini yang akan aku tuangkan per-bagian. Selain usaha dan keringat untuk lari kesana-kemari, tentu ada air mata yang juga dikeluarkan. Wkwk kok malah mellow ini :D Pokoknya nano-nano lah ya pengalaman setahun setengah ini. Mari kita mulai ceritanya.
![]() |
Fulbright 2021 |
Agustus – September: Menunggu dan Datangnya yang Ditunggu, Mentoring Program dan Persiapan iBT & GRE
2021
- Mei : Mencari Housing di Tucson University of Arizona & Tanda Tangan Terms of Appointment
Juni - Juli — Pre Departure Orientation, Pre Academic Training, dan Visa
Juli --- Pre Academic Training (PAT) oleh University of Arkansas
Juli - Agustus --- Kemas - Kemas dan Pemesanan Tiket ke USAgustus --- Starting the Journey and Continuing the Drama AGAIN!
Komentar
Posting Komentar